
pasecrets – FC Twente mengalami kekalahan telak saat bertandang ke markas Bodo/Glimt di playoff 16 besar Liga Europa. Tim asuhan Joseph Oosting tersebut tumbang dengan skor 5-2, dan salah satu momen krusial dalam pertandingan tersebut adalah gol bunuh diri yang dicetak oleh bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers.
Gol bunuh diri Mees Hilgers menjadi sorotan utama dalam kekalahan FC Twente. Alex Pastoor, asisten pelatih Timnas Indonesia, memberikan kritik tajam terhadap cara bertahan FC Twente dalam pertandingan tersebut. Pastoor menyoroti bahwa secara defensif, FC Twente tampil buruk dan tidak memiliki koordinasi yang baik antar pemain.
“Wakil Norwegia jelas lebih unggul. Tapi Anda dapat bertanya pada diri sendiri apa sebenarnya rencana FC Twente,” ucap Pastoor dikutip dari Voetbal International. “Secara defensif, Anda melihat dua atau tiga pemain masuk ke posisi parkir. Ini tentang eksekusi yang tidak bagus. Bertahan terus juga tidak bagus,” sambungnya.
Pastoor juga menilai bahwa pemain FC Twente tidak banyak berkomunikasi, sehingga koordinasi di lini pertahanan menjadi kacau. Hal ini membuat FC Twente mudah ditembus oleh serangan Bodo/Glimt. Kekalahan ini membuat FC Twente tersingkir dari Liga Europa dengan agregat 4-6.
Mees Hilgers sendiri merasa sangat kecewa dengan gol bunuh dirinya. “Saya rasa kamu tidak boleh memberikan celah kepada lawan selama 90 menit, kecuali tendangan itu dan langsung gol. Itu benar-benar menyakitkan,” ujar Hilgers dikutip dari Voetbal Primeur.
Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi FC Twente dan Mees Hilgers untuk lebih meningkatkan koordinasi dan komunikasi di lini pertahanan. Pastoor juga akan mengevaluasi performa Hilgers jika bergabung kembali dengan Timnas Indonesia.
Dengan kritik tajam dari Alex Pastoor, diharapkan FC Twente dapat segera memperbaiki kelemahan mereka dan Mees Hilgers dapat kembali menunjukkan performa terbaiknya di pertandingan-pertandingan selanjutnya.