pasecrets – Selhurst Park menjadi saksi dari kemenangan telak Arsenal atas Crystal Palace dengan skor 5-1 dalam laga pekan ke-17 Liga Inggris 2024-2025, Sabtu (21/12/2024) atau Minggu (22/12/2024) dini hari WIB.
Gabriel Jesus menjadi bintang lapangan dengan mencetak dua gol, sementara gol lainnya dicetak oleh Kai Havertz, Gabriel Martinelli, dan Declan Rice. Tuan rumah Crystal Palace hanya mampu membalas satu gol melalui sepakan terukur Ismaila Sarr pada menit ke-11.
Arsenal membuka keunggulan pada menit ke-6 melalui Gabriel Jesus yang menyambut umpan silang Bukayo Saka. Namun, Crystal Palace menyamakan kedudukan lima menit kemudian melalui tembakan presisi Ismaila Sarr.
Gabriel Jesus kembali membawa Arsenal unggul pada menit ke-14 melalui situasi sepak pojok. Kai Havertz menambah keunggulan Arsenal menjadi 3-1 pada menit ke-38 setelah memanfaatkan bola muntah hasil tembakan Gabriel Jesus yang mengenai tiang.
Di babak kedua, Arsenal terus menekan dan berhasil menambah dua gol lagi. Gabriel Martinelli mencetak gol keempat pada menit ke-60 setelah membelokkan tendangan Declan Rice. Declan Rice sendiri menutup pesta gol Arsenal dengan gol indah pada menit ke-85.
Kemenangan ini semakin menegaskan status Arsenal sebagai master gol dari situasi sepak pojok. Sejak Nicolas Jover menjadi pelatih skema bola mati pada 2021, Arsenal telah mencetak 50 gol dari skema tendangan sudut di Liga Inggris, yang merupakan rekor terbanyak di Premier League.
Namun, kemenangan ini juga diwarnai dengan cedera Bukayo Saka yang harus ditarik keluar di babak pertama. Saka, yang baru saja mencapai 250 penampilan untuk Arsenal, adalah pemain kunci bagi tim asuhan Mikel Arteta.
Dengan kemenangan ini, Arsenal kini berada di posisi ketiga klasemen sementara Liga Inggris dengan 34 poin, hanya terpaut tiga poin dari pemuncak klasemen Liverpool. Sementara itu, Crystal Palace berada di posisi ke-15 dengan 19 poin, empat poin di atas zona degradasi.
Kemenangan Arsenal ini juga menunjukkan bahwa mereka kembali ke performa terbaik setelah beberapa pekan sebelumnya dikritik karena kurangnya kreativitas dalam menciptakan peluang dari permainan terbuka.