
pasecrets – Arus lalu lintas di Jalan Ahmad Yani, Bekasi, mengalami kemacetan parah sepanjang 3 kilometer pada Selasa (17 Oktober 2023) pagi. Penyebab utamanya adalah banjir setinggi 40-60 cm yang menggenangi ruas jalan tersebut usai hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak dini hari. Kejadian ini mengganggu mobilitas ribuan pengendara dan memicu keluhan warga.
Penyebab Banjir dan Dampak Kemacetan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bekasi menyebutkan, banjir terjadi akibat intensitas hujan tinggi yang berlangsung lebih dari 4 jam, ditambah dengan tersumbatnya saluran drainase di sepanjang Jalan Ahmad Yani. Genangan air terparah terpusat di depan Pasar Modern Grand Galaxy, di mana arus kendaraan dari arah Jatibening menuju Pondok Gede terpaksa melambat.
Kemacetan mulai terjadi pukul 06.00 WIB dan baru mereda sekitar pukul 10.00 WIB setelah air surut. Sejumlah kendaraan roda dua terpaksa berbalik arah, sementara mobil yang nekat menerobos banjir mengalami mogok. “Saya terlambat ke kantor hampir 2 jam. Sudah berangkat lebih awal, tapi tetap terjebak di sini,” keluh Andi, seorang pengendara yang terjebak di lokasi.
Respons Pemkot dan Upaya Penanganan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bekasi mengerahkan tim darurat untuk membersihkan saluran air dan memompa genangan. Alat berat juga dikerahkan untuk mengangkat sampah dan lumpur yang menyumbat drainase. “Kami sedang mempercepat normalisasi saluran untuk antisipasi hujan berikutnya,” ujar Kepala Dinas PUPR Bekasi, Budi Santoso.
Selain itu, polisi lalu lintas mengarahkan pengendara untuk menggunakan jalur alternatif melalui Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Cut Meutia. Namun, arus tetap padat karena volume kendaraan yang tinggi pada jam berangkat kerja.
Keluhan Warga dan Solusi Jangka Panjang
Warga setempat mengkritik lambannya penanganan infrastruktur drainase di kawasan tersebut. “Banjir di sini sudah sering terjadi, tapi perbaikan saluran tidak maksimal,” protes Rina, pedagang di Pasar Grand Galaxy. Data BPBD menunjukkan, Jalan Ahmad Yani termasuk dalam 15 titik rawan banjir di Bekasi yang membutuhkan intervensi struktural.
Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, mengakui perlunya revitalisasi sistem pengelolaan air. “Kami akan mengalokasikan dana tambahan untuk pembenahan drainase dan normalisasi sungai di 2024,” janjinya dalam siaran pers.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Banjir ini juga mengganggu aktivitas perdagangan di Pasar Grand Galaxy, di mana puluhan kios terpaksa menghentikan operasional hingga siang hari. Pengusaha angkutan online mengeluh pendapatan menurun drastis karena orderan tertunda. “Banyak pelanggan membatalkan pesanan setelah tahu jalannya macet,” ujar Agus, driver ojek online.
Peringatan untuk Masyarakat
BPBD mengimbau warga waspada terhadap potensi banjir susulan seiring prakiraan cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan. Masyarakat juga diminta tidak membuang sampah sembarangan untuk mencegah penyumbatan saluran air.
Bagi pengendara, disarankan memantau informasi lalu lintas melalui aplikasi Bekasi Smart City atau akun media sosial resmi Pemkot Bekasi sebelum bepergian. Upaya kolaborasi antara pemerintah dan warga dinilai kunci untuk mengurangi risiko banjir berulang di masa depan.